Arsenal Bantai Indonesia 7-0


image
JAKARTA, suaramerdeka.com - Pendukung Indonesia tetap berpesta meski tim nasional dikalahkan Arsenal dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (14/7) malam. Timnas Garuda takluk dengan skor fantastis, 0-7.
Gol The Gunners disumbangkan oleh Theo Walcott pada pertengahan babak pertama. Enam gol lain tercipta ketika stamina dan konsentrasi Boaz Solossa dkk makin menurun pada paruh kedua, lewat Chuba Akpom (53), Olivier Giroud (70,73), Lukas Podolski (82), Kris Olsson (84), dan Thomas Eisfeld (86).
Sorak-sorai sekitar 50 ribu penonton yang memenuhi tribun terus membahana. Mereka seolah berpesta merayakan gol-gol ciamik yang dipersembahkan Arsenal. Sekilas tak ada bedanya, mana pendukung Merah Putih, mana Gooners, julukan suporter Arsenal.
Semua membaur menjadi satu berbalut kaus merah. Kemeriahan bertambah saat tiga pilar klub London utara itu dimasukkan pelatih Arsene Wenger pada awal babak kedua. Podolski menggantikan Chuba Akpom, Tomas Rosicky untuk Serge Gnabry, dan Carl Jenkinson ditarik keluar digantikan Olivier Giroud.
Kiper Lukasz Fabianski juga ditarik, digantikan Damian Martinez.  Strategi Wenger ampuh. Pergantian tersebut semakin mengancam gawang Kurnia Meiga. Indonesia hampir tak memiliki peluang emas. Serangan yang dibangun melalui sayap kiri selalu dikandaskan barisan belakang The Gunners.
Usai pertandingan, pemain Arsenal memberikan ucapan terima kasih kepada pendukung yang memenuhi tribun. Mereka membawa banner bertuliskan ”Terima Kasih atas Dukungan Anda”. Arsene Wenger menyatakan laga persahabatan tersebut sangat berharga bagi skuadnya sebelum tampil di kompetisi resmi.
”Pertandingan ini sangat bagus untuk tes sebelum kompetisi berlangsung. Saya senang pemain sangat serius, baik saat latihan maupun pertandingan. Tim ini sangat luar biasa,” ujar pria asal Prancis itu.
Pelatih Indonesia Jacksen F Tiago mengakui skuadnya kalah kualitas dari lawan. Bahkan, para pemainnya terlihat grogi sehingga kesulitan menerapkan strategi di lapangan.
”Kami tahu kekuatan lawan bagus. Persoalan terbesar tim ini adalah kepercayaan diri. Pemain terkesan ragu saat melakukan shooting dan passing. Sekarang tinggal bagaimana meningkatkan moral dan mental pemain sebelum menghadapi Liverpool. Saya yakin mereka sedih dan mentalnya drop dengan kekalahan ini,” ungkap Jacksen.
Menurut dia, pertandingan melawan Arsenal sangat berbeda dengan timnya menghadapi timnas Belanda, Juni lalu. Kala menghadapi Robin van Persie dkk, skuad asuhannya bermain taktis.
”Kami tak sebagus saat itu ketika melawan Arsenal. Arsenal punya filosofi luar biasa, umpan satu dua sangat cepat. Mereka menikmati permainan. Saya akui, kita lebih sulit hadapi Arsenal daripada Belanda karena mereka sudah terbentuk cukup lama dengan pemain yang berpengalaman,” tandasnya.
Mengenai tak digantinya kiper Kurnia Meiga, Jacksen beralasan momennya tidak tepat. ”Kalau ganti kiper sangat rawan. Itu riskan bagi kita karena mereka sangat leluasa menusuk barisan pertahanan. Kurnia yang lebih siap dibanding yang lain,” tandasnya.
(Arif M Iqbal/CN26)

Sumber